Umumnya seorang laki-laki tidak melakukan masturbasi lebih dari 1  jam. Tapi seorang pria di Jepang berhasil memecahkan rekor dunia  melakukan masturbasi tanpa pasangan selama hampir 10 jam.
Masanobu Sato berhasil mencetak rekor dunia melakukan  masturbasi sendiri (tanpa pasangan) selama hampir 10 jam dalam acara  tahunan 9th Annual Masturbate-a-thon yang diselenggarakan oleh Center  for Sex & Culture di 2009 yang salah satu pendirinya adalah Dr Carol  Queen.
Sebelumnya di acara yang sama pada tahun 2008 ia  menciptakan rekor melakukan masturbasi selama 9 jam 33 menit. Tapi di  2009 ia berhasil memecahkan rekor baru dengan melakukan masturbasi  selama 9 jam 58 menit atau hampir mencapai 10 jam. Sementara pelaksanaan  di tahun 2010 belum ada yang memecahkan rekor Sato.
"Kunci  kemenangan utama saya adalah memiliki imajinasi yang berlimpah. Lalu  yang kedua, saya juga melakukan olahraga renang 2 kali seminggu serta  menambahkan massa otot sebesar 5 kg," ujar Sato yang juga bekerja di  perusahaan Tenga, seperti dikutip oddee dari HuffingtonPost, Jumat  (9/12/2011).
Rahasia selanjutnya adalah ia merasakan berbagai  sensasi yang berasal dari Tenga (salah satu jenis sex toys dengan  berbagai bentuk). Tenga ini membantunya untuk bisa melakukan masturbasi  dalam jangka waktu panjang.
"Tanpa adanya variasi sensasi, maka  penisku akan merasakan sensasi yang sama untuk waktu yang lama dan itu  bisa melumpuhkan penis. Saya menggunakan 10 jenis Tenga yang berbeda  sehingga penisku terhindar dari kelumpuhan," ungkapnya.
Sato  menuturkan bahwa kadang ia merasa kelelahan saat melakukan masturbasi  jangka panjang tersebut. Tapi ketika ia membayangkan banyaknya orang  yang mendukung dirinya termasuk pacar, keluarga dan rekan kerja, maka ia  berpikir harus memenangkan kontes ini.
"Tentu saja mereka tahu  tentang ini dan mereka merasa bangga padaku sejak saya bisa memenangkan  lomba tahun 2008. Saya sangat senang karena keluarga mengerti dengan  baik," ujar Sato.
Jika ia sangat kelelahan, biasanya ia tidak  bisa bangun tepat waktu keesokan harinya. Namun ia mengungkapkan bahwa  dirinya bisa mencapai orgasme disela-sela waktu tersebut, lalu langsung  melanjutkan masturbasi kembali tanpa mengambil waktu istirahat atau  penis menjadi lembek.
Saat ini keinginannya tidak hanya berhenti  sampai disitu, karena ia berharap bisa memenangkan lomba dengan  melakukan masturbasi lebih dari 10 jam dan bersaing dengan pria-pria  dari Eropa seperti London dan Denmark.
The Masturbate-a-thon  sendiri adalah suatu event yang mana peserta melakukan masturbasi dalam  rangka mengumpulkan uang untuk amal dan meningkatkan kesadaran publik  agar menghilangkan rasa malu dan tabu mengenai segala bentuk aktivitas  seksual.
Dana yang dikumpulkan ini digunakan untuk meningkatkan  kesehatan perempuan, pencegahan, pendidikan dan pengobatan HIV, serta  memberikan kontribusi dalam kampanye seks aman dan metode yang aman  dalam ekspresi seksual.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh 2  ilmuwan Amerika Serikat, William H Masters dan Virginia E Johnson pada  tahun 1987 mengungkap sebagian besar orang pernah masturbasi.
Salah  satunya mengungkap, 38 persen perempuan dan 61 persen laki-laki pernah  masturbasi dalam setahun terakhir sedangkan 98 persen dari seluruh  responden pernah masturbasi sedikitnya sekali seumur hidup.
Sedangkan  penelitian di jurnal Sexual and Relationship Therapy tahun 2007  menyebutkan, masturbasi bisa mengurangi risiko gangguan prostat pada  laki-laki. Selain meningkatkan sistem imun dan mencegah infeksi di  kelenjar prostat, ejakulasi secara rutin juga mengurangi risiko kanker  prostat.
Manfaat masturbasi juga bisa didapat oleh perempuan,  antara lain mengurangi risiko infeksi pada organ reproduksi asalkan  dilakukan dengan tetap menjaga kebersihan. Orgasme secara rutin juga  melancarkan peredaran darah, sehingga mencegah kram panggul dan nyeri  punggung.
Sementara menurut seksolog Dr Andri Wanananda dalam  konsultasi kesehatan di detikhealth mengatakan Dr. Andri Wanananda MS  selain manfaatnya sebagai pelepasan hasrat seksual secara mandiri tanpa  partner, onani yang keseringan juga ada dampak buruknya.
Dampak  negatifnya adalah bila sampai mengganggu kegiatan rutin atau aktivitas  sehari-hari. Juga ancaman terjadinya ED (Ejakulasi Dini) di kemudian  hari bila telah mempunyai partner seksual. Karena kebiasaan tanpa  partner membuat orang yang biasa onani kesulitan mengatur ritme  ejakulasi yang bersamaan dengan pasangan.
Sumber : detikhealth.com
 

