Jumlah penderita kanker payudara di Indonesia bisa dikatakan tertinggi di antara jenis kanker lainnya. Sistem Informasi RS (SIRS), mencatat, total pasien rawat jalan maupun rawat inap pada kanker payudara terbanyak yaitu 12.014 orang (28,7%).
Hal ini tentu membuat siapa pun mencari cara untuk mencegah penyakit ini. Sejumlah penelitian pun terus menganalisis senyawa dalam makanan tertentu.
Ahli gizi Dr Claire Robertson dan pakar Biokimia Dr Miriam Dwek dari University of Westminster mengatakan, ada beberapa makanan yang mungkin perlu Anda batasi atau kurangi untuk mencegah kanker payudara, seperti dikutip Dailymail, Senin (14/9/2015):
1. Daging merah
Lemak jenuh kerap dikaitkan dengan risiko kanker payudara pasca menopause.
2. Hindari makanan yang dipanggang terlalu matang
Makanan yang dibakar atau panggang akan menyisakan gosong pada makanan. Gosong pada makanan ini dapat memproduksi bahan kimia karsinogenik yang dapat memicu kanker.
3. Kue, biskuit
Hati-hati terhadap `lemak tersembunyi` dan lemak trans (lemak terhidrogenasi) yang meningkatkan kolesterol total dan menurunkan kolesterol baik (HDL).
4. Gula
Makanan manis dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan meningkatkan konsentrasi insulin - faktor risiko yang dapat megembangkan kanker payudara.
5. Daging olahan
Beberapa pengawet yang digunakan dalam produksi daging olahan (bacon, ham dan hot dog, berisiko menjadi karsinogenik, walaupun belum ada bukti yang kuat.
Di sisi lain, Claire dan Miriam menyarankan untuk perbanyak konsumsi sayuran dan buah untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah kanker.
"Sayuran seperti brokoli, kubis, kembang kol, kale dan kubis merupakan sumber yang sangat baik untuk mencegah pembentukan sel kanker dan menghentikan penyebaran kanker," katanya.
Selain itu, kacang-kacangan yang juga protein nabati dan kaya kalsium, zat besi dan vitamin B dapat membantu memperbaiki tubuh Anda dari kerusakan serta pengobatan kanker.
Pilih sayuran berdaun gelap seperti bayam dan kangkung serta bit yang sarat dengan vitamin B yang dapat memperkuat DNA Anda dan mengurangi risiko kanker payudara.
sumber : liputan6.com
