Ada banyak pandangan yang berkembang bahwa warna busana sangat terkait dengan perasaan dan suasana hati Anda, misalnya warna kuning terkait dengan kebahagiaan dan busana warna biru sesuai dikenakan saat merasa stres. Akan tetapi, apakah benar bahwa warna busana memang berkaitan dengan suasana hati?
Sebuah perusahaan produsen T-shirt di Inggris melakukan survei terhadap 1.000 orang konsumen untuk mengetahui apa yang mereka pikirkan tentang warna-warna busana dan kapan waktu yang tepat untuk mengenakannya. Berikut adalah hasil survei tersebut.
1. Warna busana yang tepat untuk wawancara kerja
Warna hitam disebut sebagai warna yang merepresentasikan keseriusan dan dapat diandalkan. Menurut 48 persen wanita dan 64 persen pria, warna hitam adalah warna yang paling menunjukkan kepercayaan diri. Sehingga, ada baiknya Anda memilih busana warna hitam ketika wawancara kerja atau rapat penting dengan atasan.
2. Warna busana untuk kencan pertama
Para konsumen memilih warna merah guna menunjukkan penampilan yang berbeda saat kencan pertama. Sebanyak 56 persen pria mengaku akan memilih wanita yang mengenakan busana warna merah. Sehingga, ketika Anda akan menjalani kencan yang berkesan dengan seorang pria, jangan ragu untuk mengenakan busana warna merah.
3. Warna busana untuk meminta maaf
Untuk menunjukkan sifat-sifat seperti mudah didekati, sopan, dan pastinya tidak mengarah pada konfrontasi, pilihlah busana warna putih. Pasalnya, warna ini dianggap warna yang paling tidak arogan. Hanya 6 persen responden yang menganggap warna ini arogan dan ofensif.
4. Warna busana untuk mengesankan orang dengan kecerdasan
Warna merah muda berada pada peringkat terbawah dalam hal kecerdasan, hanya 5 persen responden menyatakan warna ini menunjukkan kecerdasan. Nah, untuk mengesankan orang lain dengan kecerdasan yang Anda miliki, berikut pringkat warna dari yang teratas hingga terbawah, yakni hitam, biru, putih, hijau, ungu, coklat, merah, kuning, oranye, dan merah muda.
Demikian hasil survei terkait persepsi warna busana dengan aspek dan sikap yang
diasosiasikan.
Percaya atau tidak, Anda tetap bisa mengaplikasikannya untuk membangun kepercayaan diri Anda. Selamat mencoba!
sumber : lampung.tribunnews.com
