Senin, 05 Oktober 2015

Menyikapi Musibah KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )


Alhamdulillah! Segala puji hanya milik Alloh Swt. Hanya Alloh tempat kembali segala urusan. Hanya Alloh yang tempat memohon pertolongan. Sholawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada kekasih Alloh, baginda nabi Muhammad Saw.

Saudaraku, tentu saja kita sangat berharap hidup kita ini selalu ada dalam kemudahan, kelapangan, dan kebahagiaan. Tetapi ternyata kebahagiaan dan kegembiraan itu tidak selalu datang dari hal-hal yang kita sukai.

Mari kita simak firman Alloh Swt. di dalam Al Quran berikut ini,

وَلَنَبۡلُوَنَّكُم بِشَىۡءٍ۬ مِّنَ ٱلۡخَوۡفِ وَٱلۡجُوعِ وَنَقۡصٍ۬ مِّنَ ٱلۡأَمۡوَٲلِ وَٱلۡأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٲتِ‌ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّـٰبِرِينَ (١٥٥) ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَـٰبَتۡهُم مُّصِيبَةٌ۬ قَالُوٓاْ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيۡهِ رَٲجِعُونَ (١٥٦

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun”.” (QS. Al Baqoroh [2] : 155-156)

Dalam ayat ini Alloh Swt. dengan sangat terang-benderang menjelaskan bahwa pasti akan datang ujian di dalam hidup kita. Tidak selamanya menyenangkan, kadang muncul juga kejadian yang tak mengenakan. Tidak selamanya menggembirakan, kadang muncul juga kejadian yang menyedihkan.
Akan tetapi, akan datang kebahagiaan yang sejati di balik semua ujian atau musibah itu. Kebahagiaan yang hanya datang kepada orang-orang yang bersabar. Siapakah orang yang sabar itu? Alloh menjelaskan bahwa orang yang sabar adalah orang yang ketika ia ditimpa musibah, maka mulutnya, hatinya, sikapnya, kompak mengucapkan “Inna lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun”.

Saudaraku, apa maksud dari kalimat ini? Kalimat ini artinya, “Sesungguhnya kami ini milik Alloh, dan hanya kepada Alloh kami akan kembali”. Maka kalimat ini menunjukkan bahwa ada dua kunci utama bagi orang yang ingin bersabar. Pertama, hilangnya rasa memiliki. Kita yakin bahwa diri kita dan segala yang kita miliki adalah milik Alloh Swt.

Kedua, hilangnya tempat kembali, kecuali hanya Alloh Swt. satu-satunya tempat kembali. Hanya Alloh Swt. tempat kembalinya segala urusan. Dan, meyakini dengan sepenuh hati bahwa kita pasti akan kembali kepada Alloh Swt.

Semakin kita tidak merasa memiliki, kecuali bahwa yang kita miliki ini tiada lain adalah hanya titipan dari Alloh Swt., maka akan semakin ringan kita menjalani hidup ini. Akan semakin ringan kita menghadapi setiap musibah yang terjadi dalam hidup kita. Sebaliknya, jikalau semakin besar rasa memiliki dalam hati kita, maka akan semakin berat untuk bersabar.

Semakin kuat keyakinan kita bahwa hanya Alloh Swt. yang kuasa memberikan pertolongan, maka akan semakin tangguh kita menghadapi setiap musibah. Sebaliknya, semakin kita mencari penolong selain Alloh, maka akan semakin resah gelisah hati kita dan semakin jauh dari pertolongan Alloh.
Lisan mengucap “Inna lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun” disertai keyakinan, itulah pangkal kebahagiaan yang hakiki. Hanya orang yang bersabar yang akan memperoleh pertolongan Alloh, dan hanya orang-orang yang bersabar yang akan mampu melewati setiap musibah dengan hati yang lapang. Sehingga hidupnya akan diliputi dengan ketenangan dan kebahagiaan. Sungguh, kita ini milik Alloh dan hanya kepada Alloh kita kita akan kembali. Semoga kita termasuk orang-orang yang sabar.

Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )
Beliau adalah pengasuh pondok pesantren Daarut Tauhiid Bandung – Jakarta. {sms Tauhid}

Ditulis Oleh : Unknown // 11.21
Kategori: