Di ujung Kota Bitung, Provinsi  Sulawesi Utara, terdapat 120 orang yang masuk dalam 35 kepala keluarga  yang bertahun-tahun mengandalkan air hujan untuk keperluan minum. Mereka  bermukim di kampung Kuskusu, Kelurahan Kasawari, Bitung.
Sejak tahun 2000 masyarakat kampung Kusukusu menampung air hujan untuk  dijadikan sumber air minum. "Kami minum air hujan yang kami tampung di  dalam bak penampung air," ujar Dorman Brambae, seorang warga Kusukusu.
Sebelumnya, kampung itu dapat mengonsumsi air minum yang disalurkan dari  kampung Dembe Kasawari dengan memakai mesin pompa air. "Sekarang mandi,  cuci, dan minum pakai air hujan. Dulunya ada bak penampung yang  disediakan oleh pemerintah tetapi tidak terpakai. Hanya selesai dibuat  lalu ditinggalkan begitu saja. Sampai sekarang bak penampungan air minum  itu sudah terlantar," kata Dorman.
Keluhan demi keluhan yang diungkapkan warga kepada pemerintah setempat,  sampai hari ini tidak mendapat respons. "Warga sudah bosan. Setiap ada  Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah, kami selalu mengeluhkan masalah  air, tapi sampai saat ini pemerintah Bitung belum bisa memfasilitasinya.  Kebetulan saya juga Ketua Rukun Tetangga di sini, dan warga-warga yang  di depan Bapak wartawan ini sudah menangis dengan perlakuan Pemerintah  Bitung," ucap Dorman, awal tahun 2012 ini.
Beberapa warga yang menanyakan kinerja Pemerintah Kota Bitung,  mengharapkan agar dapat memperhatikan tentang air bersih untuk warga  kampung Kusukusu. "Harapan kami, Walikota Hanny Sondakh memperhatikan  air bersih di Kampung Kusukusu ini. Beliau kan sudah dua kali menjabat  Walikota Bitung, pastinya bisa memperhatikan air minum kami," kata  Dorman.
 
