 
 
Bung    Karno dalam biografinya hanya menyinggung sedikit masa-masa sekolah  di   HBS Surabaya. Masa-masa ia berjalan kaki, sementara para murid  Belanda   sudah ber-haha-hihi dengan sepeda angin. Ia lantas berusaha   memperketat  pengeluaran sehingga bisa menyisihkan sedikit uang bulanan   untuk  ditabung.
 
 
Prinsip    sedikit demi sedikit lama-lama membukit itu berbuah sepeda juga.    Judulnya, “Bung Karno Akhirnya Punya Sepeda”. Tapi judul itu tidak    bertahan lama. Dalam satu kesempatan, Anwar Cokroaminoto, putra H.O.S.    Cokroaminoto yang masih berusaha tujuh tahun, iseng-iseng mengeluarkan    sepeda Bung Karno, dan menaikinya. Tentu saja tanpa seizin Bung Karno.
Guubbbraaaaakkk….  Anwar tidak bisa mengendalikan laju sepeda, dan   menubruk tembok.  Sepeda ringsek seketika. Demi melihat suara tubrukan,   Bung Karno  menghambur keluar. Matanya terbelalak, jantung berdegup   kencang, si  pitam naik ke ubun-ubun. Ia lihat Anwar berdiri ketakutan,   dan tentu  saja kesakitan. Sukarno mendelik dan menyepak bokongnya.  Anwar  pun  menangis meraung-raung. Hati Sukarno sendiri menangis  melihat  sepeda  kesayangan yang ia beli dengan susah payah, kini  ringsek sudah.
Beberapa  tahun kemudian, ketika Sukarno sudah menjadi tokoh pergerakan,    mengetuai organisasi, mendapat honorarium… ia berkisah, kembali  membeli   sepeda. Tapi bukan untuk dirinya, melainkan untuk si Anwar.  Mungkin ia   merasa bersalah karena dulu telah menyepak bokong Anwar  karena marah.

endek  kata, Sukarno adalah pengendara sepeda yang baik. Dalam  beberapa   kunjungan ke luar negeri, ia bahkan menjajal sepeda-sepeda  onthel   kebanggaan negara itu. Salah satu foto bahkan menunjukkan  freestyle   onthel ala Bung Karno. Ia bisa menghentikan sepeda, tanpa  menjejakkan   kaki ke bumi, badan membungkuk dan memegang roda depan. Foto  yang lain   menunjukkan, zaman dahulu pun, freestyle sudah ada. Bedanya,  kalau  dulu  menggunakan sepeda onthel, sekarang memakai sepeda BMX.
source: http://terselubung.blogspot.com/2010/11/tentang-bung-karno-yang-jago-free-style.html
 
