Berita Aneh - Pro dan kontra tentang bahaya atau tidaknya mi instan bagi  kesehatan baru saja lewat. Namun mungkin banyak yang belum mengetahui,  bahwa usia nenek moyang mi instan ternyata sudah sangat-sangat tua.
Baru-baru  ini para peneliti menemukan mi yang sudah sangat lama terkubur di  sebuah pemakaman China. Bersama mie instan, turut ditemukan pula tubuh  yang terawetkan, serta makanan-makanan lain seperti bubur, dan kue  kering.
Seperti dikutip dari DiscoveryNews, para ahli meyakini  bahwa penemuan itu sudah berusia 2.500 tahun. Paper tentang penemuan ini  juga akan muncul pada Journal of Archaeological Science.
Di  kuburan itu, gundukan mi ditemukan dalam sebuah mangkuk tembikar, di  atas kepala kambing (yang mungkin punya makna simbolis), serta mangkuk  tembikar lainnya juga dipenuhi oleh bubur, serta kue berbentuk bulan  sabit, yang menyerupai kue bulan di zaman China modern.
Analisa  kimia terhadap tepung di penemuan itu, mengungkapkan bahwa baik mi  maupun kue tadi terbuat dari padi-padian biasa. Setelah melakukan  serangkaian percobaan kemudian para ilmuwan meyakini bahwa  butiran-butiran bijian di dalam mangkuk direbus menjadi bubur, mi  direbus, dan kue dibakar.
"Teknologi pembakarannya bukan seperti  metode tradisional pada masakan China kuno, dan ini sangat jarang  dilaporkan," ujar Yiwen Gong, kepala tim riset dari Graduate University  of Chinese Academy of Sciences.
Dari penelitian ini, ia yakin  bahwa penemuan makanan ini mengindikasikan bahwa teknik pembakaran  seperti itu merupakan praktek masak yang telah menyebar di bagian utara  barat laut China sejak 2500 tahun lalu.
Penelitian ini  sendiri dilakukan oleh Gong Cs, di pemakaman Subeixi di Distrik Turpan,  Xinjiang China. Tempat ini adalah pusat pertemuan antara China Timur dan  China Tengah, dengan iklim gurun pasir. "Iklim di sini sangat kering  sehingga banyak mumi dan tumbuhan terawetkan secara alamiah, tanpa  membusuk." kata Gong.
Dari penemuan ini, diperkirakan juga bahwa  orang China merupakan salah satu pembuat roti pertama. Sebab, kue-kue  yang ditemukan ditempat itu mengindikaskan bahwa mereka dibuat  menggunakan sebuah tungku pembakaran yang mirip dengan oven.
Sebelumnya,  para peneliti meyakini bahwa orang Mesir-lah yang merupakan pembuat  roti pertama, didasarkan pada penemuan yang diperkirakan berusia sama  pada zaman tersebut.
Setidaknya pada penemuan baru di bagian  utara China ini, terungkap bahwa orang China adalah salah satu pembuat  roti awal yang memiliki teknik memasak yang kompleks. "Dengan  menggunakan api dan dan batu gerinda, butiran-butiran dalam jumlah besar  dimasak menjadi makanan pokok," ujar Gong.
Gong dan timnya,  menambahkan padi-padian yang menjadi bahan pembuatan makanan itu, telah  ada di daerah itu sejak sekitar 10.000 tahun yang lalu di barat laut  China dan mungkin telah menjadi makanan utama karena ketahanannya  terhadap kondisi kering dan kemampuannya untuk tumbuh di daerah yang tak  subur.
Sementara itu, di situs arkeologi Laija yang juga  terletak di barat laut China, Houyuan Lu peneliti dari Institute Geologi  dan Fisika Chinese, Academy of Sciences, beserta peneliti lain juga  berhasil menemukan mi yang terbuat dari butir-butir padi berusia sekitar  4.000 tahun yang lalu.
Pada kasus ini, mi yang ditemukan  termasuk tipis lembut dan panjangnya lebih dari 50 cm dan berwarna  kuning. "Mi ini mirip dengan mi La-Mian, sebuah mi tradisional China  yang dibuat dengan cara menekan dan menarik adonan secara berulang-ulang  menggunakan tangan," kata Lu dan rekan-rekannya.
 
